Sabtu, 18 Januari 2014

News, Analisa dan Artikel Forex dari OmahForex

News, Analisa dan Artikel Forex dari OmahForex


Cara Menggunakan Indikator DeMaker

Posted: 18 Jan 2014 12:25 AM PST

Indikator DeMarker adalah sebuah osilator yang dirancang oleh Tom Demarker yang mencoba untuk mengidentifikasi peluang baru untuk melakukan jual atau beli . Indikator DeMarker  ini mirip dengan Indikator Directional Movement  yang dikembangkan oleh Welles Wilder.

Indikator Demarker dibuat  untuk mencoba mengatasi masalah yang terkait dengan alat-alat teknis lainnya yang digunakan di pasar untuk mengidentifikasi kondisi perdagangan overbought dan oversold dari saham atau komoditas.

Indikator DeMarker melacak sentimen pasar forex, saham atau komoditas dengan membandingkan harga aset saat ini dengan yang ada pada periode sebelumnya. Konsep utama di balik DI adalah bahwa hal itu dapat digunakan untuk mendeteksi perubahan bunga pasar saham dan dengan demikian mengidentifikasi puncak pasar dan dasar.

Indikator DeMarker berosilasi dengan kisaran antara -100 sampai 100 dan tidak akan mencoba untuk menyaring data baku. DI berguna dalam mengidentifikasi entry dan exit point.

Pada kenyataannya, ada dua varian dari indikator DeMarker yaitu yang pertama adalah penggunaaan level DeMaker  antara -100 dan 100 sementara yang kedua memiliki jangkauan antara 0 dan 1. Keduanya beroperasi menggunakan rumus yang sama.

Dengan indikator DeMarker 0 hingga 1, nilai tercatat diatas 0,7 sangat mengindikasi bahwa Market sedang overbouhgt sedangkan pembacaan dari 0,3 dan di bawahnya menunjukkan bahwa harga sedang oversold.

Akibatnya, informasi ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi dengan mudah dan akurat baik untuk entry point maupun exit point.

Indikator DeMarker  telah mengembangkan reputasi yang sangat baik karena mampu secara akurat dan konsisten mendeteksi peluang perdagangan baru untuk hampir semua jenis pasar perdagangan.

demaker

The post Cara Menggunakan Indikator DeMaker appeared first on Pusat Belajar Forex Indonesia.

Cara Menggunakan Indikator Bulls dan Bears Power

Posted: 17 Jan 2014 11:56 PM PST

Di pasar derivatif, kita mungkin akan melihat adanya 2 tipe pemain dengan orientasi pasar yang berbeda. Bulls adalah mereka yang membeli karena percaya bahwa harga akan naik dan bears adalah mereka yang menjual karena percaya bahwa harga akan turun.

Masing-masing tipe ini memiliki karakteristik psikologi yang berbeda juga. Seorang psikiater dan trader bernama Alexander Elder, M.D. mempelajari karakteristik tersebut dan menerapkannya ke dalam indikator teknikal, Bulls Power dan Bears Power. Dalam perkembangannya Dr. Elder menerapkan kedua indikator ini secara bersamaan sebagai indikator oscillator dan mengembangkan apa yang ia sebut sebagai 'Elder-rays'. Dinamakan demikian karena fungsinya sama seperti sinar-X (x-rays) dalam melihat pergerakan harga pasar.

Kedua indikator teknikal ini dapat digunakan secara terpisah satu sama lain, namun sangat disarankan untuk menggunakannya secara bersamaan. Indikator ini dapat ditemukan dalam platform MT4 di bagian indikator oscillator. Dalam artikel ini, kami akan jabarkan pengertian dan pengaplikasiannya satu per satu:

Bulls Power

Bulls Power adalah indikator teknikal yang menunjukan kekuatan pasar bullish. Jika indikator berada di atas nol, tekanan bullish dianggap kuat dan bila letaknya di bawah nol, maka bullish dianggap lemah. Konsep dasar dari indikator ini adalah moving average dari harga mengindikasikan nilai, di mana pembeli dan penjual sepakat (nilai tengah). Sedangkan harga tertinggi dalam suatu hari tercapai saat tekanan beli tercatat paling kuat. Jadi, perbedaan antara harga tertinggi dalam satu hari dan moving average menunjukan kekuatan dari Bulls Power.

Para pakar menyarankan penggunaan Bulls Power disertai dengan penerapan indikator tren lainnya, yang paling umum adalah Exponential Moving Average 13. Sinyal sell dapat timbul dengan 2 syarat, indikator tren sedang turun dan Bulls Power positif tapi turun ke bawah. Sinyal Sell terkuat muncul bilamana diikuti oleh bearish divergence.

Perhitungan dari Bulls Power adalah:

Bulls Power = High – EMA

High       : nilai tertinggi dalam 1 periode

EMA       : nilai Exponential moving average                              

Bears Power

Bears Power adalah indikator teknikal yang menunjukan kekuatan pasar bearish. Jika indikator di bawah nol, tekanan bearish dianggap kuat. Bila berada di atas nol, maka bearish dianggap lemah. Konsep dasar indikator ini adalah moving average dari harga mengindikasikan nilai di mana pembeli dan penjual sepakat (nilai tengah), sedangkan harga terendah dalam suatu hari tercapai pada saat tekanan jual tercatat paling kuat. Maka, perbedaan antara harga tertinggi dalam suatu hari dan moving average menunjukan kekuatan dari Bears Power.

Sama seperti Bulls Power, penggunaan Bears Power sebaiknya disertai indikator tren lainnya, EMA 13. Sinyal buy dapat timbul dengan 2 syarat, yaitu indikator tren sedang naik dan Bears Power negatif tetapi naik. Sinyal buy terkuat adalah ketika indikator diikuti bullish divergence.

Perhitungan dari Bears Power adalah :

Bears Power = Low – EMA

Low        : nilai terendah dalam 1 periode

EMA       : nilai Exponential moving average

Penggunaan Elder-rays tidak terlepas dari 'Bulls & Bears Power' karena kedua indikator ini digunakan untuk mengukur optimisme atau pesimisme ekstrim yang ditunjukkan oleh mayoritas partisipan di pasar. Karena telah paham benar bahwa suatu kondisi ekstrim tidak pernah bertahan lama, pelaku pasar profesional kerap kali mendapat harga yang lebih baik dibandingkan investor pada umumnya saat bertransaksi di tengah pasar yang ekstrim. Ketika harga di pasar naik dan Bulls mencatat level tinggi, para pro akan melakukan sell short. Ketika harga pasar rendah dan ketakutan merajarela, para pro melakukan buy. Dengan Elder-rays, para pemain umum atau non-profesional dapat mengambil peluang yang sama untuk ambil bagian dalam pergerakan pasar.

Implementasi Bulls & Bears Power dalam Elder-rays

Ada 4 indikasi dalam mengambil posisi buy dan sell menggunakan Elder-rays yaitu:

Sinyal buy bila:

-Trend sedang naik (EMA 13 arah ke atas)

- Indikator Bears Power negatif tetapi naik

- Puncak bawah dari indikator Bears Power lebih tinggi dibanding puncak sebelumnya

- Indikator Bears Power naik setelah Bullish divergence

Sinyal sell bila:

- Trend sedang turun (EMA 13 arah ke bawah)

- Indikator Bulls Power positif, tetapi turun bertahap

- Puncak dari indikator Bulls Power lebih rendah dibanding puncak sebelumnya

- Indikator Bulls Power turun setelah Bearish divergence

Untuk menentukan kapan waktu yang pas bagi kita untuk mengambil posisi short, sangatlah penting menafsirkan waktu saat Bears Power mengindikasikan kelemahan atau kekuatan pasar bearish. Low baru pada harga dan low baru pada Bears Power menjadi sinyal bahwa tren turun masih berlanjut. Tetapi jika Bears Power membentuk low yang lebih landai daripada harga, membentuk sinyal bullish divergence: tutup posisi short anda dan bersiap untuk tren naik berikutnya.

Dapat disimpulkan bahwa terbentuknya divergence di antara Bulls dan Bears Power terhadap harga mengindikasikan peluang transaksi paling baik. Elder-rays dipandang sangat akurat dan efektif dalam proses identifikasi peluang-peluang ini.

indikator bulls dan bears power

Sumber: Monexnews.com

The post Cara Menggunakan Indikator Bulls dan Bears Power appeared first on Pusat Belajar Forex Indonesia.

Cara Menggunkanan Indikator Standard Deviation

Posted: 17 Jan 2014 07:10 PM PST

Indikator teknik Standard Deviation, mengukur perubahan pasar. Indikator menentukan ukuran fluktuasi harga secara relatif pada rata-rata pergerakkan. Contohnya, jika nilai indikator tinggi, pasar dianggap berubah-ubah dan spread harga bar relatif pada rata-rata pegerakkan. Jika nilai indikator tidak tinggi perubahan pasar dianggap rendah dan harga bar mendekati rata-rata pergerakkan.

Untuk memasang indikator Standard Deviation pada MT4 anda klik menu: Insert –> Indikator –>Trend –> Standar Dvieation

standar deviation

Indikator ini sering digunakan sebagai bagian indikator lainnya seperti indikator Bollinger Bands. Selama perhitungan nilai Bollinger Band Standard Deviation ditambahkan pada rata-rata pergerakkannya.

Dinamika pasar berada dalam perubahan penurunan yang cepat dan dorongan aktifitas, inilah sebabnya mengapa indikator ini sedikit sederhana:

  • Jika volume indikator tidak besar dan dorongan stabil pasar dalam aktifitas diharapkan.
  • Jika volume indikator besar, sering menunjukkan bahwa aktifitas akan kembali di arah balik dengan segera.

The post Cara Menggunkanan Indikator Standard Deviation appeared first on Pusat Belajar Forex Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar